Baterai e-bike yang dirawat dengan baik akan membantu terjamin keawetan dayanya sampai mendekati umur optimalnya. Baca sampai habis agar riders dapat menikmati perjalanan menggunakan e-bike semaksimal mungkin.
Baterai dan Pengendara
Siapa yang tidak senang mengendarai sepeda listrik? Riders hanya perlu melakukan kayuhan ringan dan motor kuat yang digerakkan tenaga baterai itu akan melakukan sisanya. Eits, tapi, bagaimana agar kekuatan itu bisa tetap terjaga? Bagaimana riders memastikan kalau perasaan itu dapat dinikmati bertahun-tahun yang akan datang?
Baterai yang umumnya ada di sepeda kesayangan riders itu dilengkapi dengan sel baterai lithium-ion—teknologi yang sama yang digunakan pada baterai ponsel serta baterai Tesla. Sel lithium-ion ini mempunyai energy density tinggi yang artinya lebih banyak energi yang dapat disimpan. Selain itu, baterai jenis ini bebas dari memory effect atau low self-discharge sehingga kapasitas baterai akan tetap optimal meskipun sudah berulang kali diisi dayanya. Spesifikasi ini adalah karakteristik utama baterai tahan lama. Pada umumnya, masa pakai baterai ditentukan oleh seberapa sering siklus full-charge dan discharge dilakukan. Dengan kata lain, umur baterai tidak bergantung dengan seberapa lama riders memilikinya melainkan seberapa sering baterai itu digunakan dan diisi ulang. Kabar baiknya, riders harus memperhatikan berapa jumlah maksimal siklus charge dari baterai e-bike Riders.
Ada beberapa cara untuk memperpanjang umur baterai riders seawet mungkin. Mulai dari pemakaian, penyimpanan, hingga penggunaan peralatan yang tepat akan memperpanjang masa pakai baterai e-bike kesayangan riders.
Misalnya, charger baterai yang memiliki sistem manajemen baterai (BMS) pada sepeda memiliki sirkuit pengaman yang terpasang di dalamnya untuk melindungi baterai dari lonjakan dan pengisian daya yang berlebihan. Tak hanya itu, baterai di era sekarang dapat melindungi seluruh sistem dari lonjakan tegangan, overcharges, undercharges, juga masalah komunikasi.
Nah, untuk menghindari pemakaian yang tidak perlu, baterai memiliki sakelarnya sendiri. Kalau riders belum tahu, letaknya ada di sudut kiri belakang baterai. Sakelar ini harus diaktifkan agar sistem dapat beroperasi. Jika dibiarkan hidup tanpa digunakan, baterai akan secara otomatis masuk ke mode tidur untuk melindungi dirinya sendiri. Jadi, riders perlu mematikan baterai lalu menghidupkannya kembali untuk melanjutkan pengoperasian.
Jika baterai tidak digunakan selama 30 hari, kehilangan terlalu banyak daya dalam waktu tersebut, atau hampir benar-benar kehabisan daya, baterai akan memasuki mode tidur. Untuk menggunakannya lagi, riders dapat men-charge-nya sebentar.
Penyimpanan dan Pengangkutan
Seperti yang sudah disebutkan di awal, riders dapat memperpanjang masa pakai baterai dengan merawatnya sebaik mungkin entah saat digunakan, dalam penyimpanan, atau saat mengangkutnya.
Jika riders tidak berencana untuk gowes dengan e-bike dalam waktu yang lama, lebih baik keluarkan baterai dari sepeda dan simpan pada suhu kamar di tempat yang terlindung dari paparan sinar matahari langsung. Pastikan muatan baterainya ada di antara 30-70% untuk mencegah kemungkinan kerusakan akibat kekosongan total atau depletion. Yang tak kalah penting, jangan biarkan baterai tetap di-charge untuk waktu yang lama.
Belum cukup sampai di situ, riders wajib mengeluarkan baterai saat mengangkut e-bike. Ritual ini perlu dilakukan agar baterai terlindungi dari guncangan, panas, dan juga kelembapan.
Rasanya sudah tidak perlu dijelaskan lagi kalau riders tidak boleh menjatuhkan, merusak, atau menusuk baterai berharga tersebut. Jadi, simpan baterai dengan baik dan nikmati perjalanan minim hambatan selama bertahun-tahun yang akan datang!